24 Januari 2008

http://www.tabloidnova.com/Articles%5CPrinting%5CXVI%5C820%5CPictures%5C7461%5C7461-W400.jpg

obat panas

JIKA SI KECIL DEMAM

Meski umumnya tidak berbahaya, ada beberapa hal yang harus dicermati.

KLIK - Detail Yang disebut demam, menurut Dr. Widodo Judarwanto, Sp.A, di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38 derajat C atau lebih. Kalau lebih dari 40 derajat C, disebut demam tinggi atau hiperpireksia, jelas dokter dari RS Bunda Jakarta ini.

Batasan demam memang tergantung usia dan jenis pengukuran yang dilakukan. Pengambilan suhu sebaiknya dengan termometer di ketiak, mulut, atau dubur. Batasannya berbeda-beda. Jika lewat dubur, demam jika suhu di atas 38 derajat C, lewat ketiak di atas 37,2 derajat C, dan lewat oral sekitar 37,6 derajat C.

Pada anak, suhu dari dubur merupakan standar dan lebih dipercaya, karena ada perbedaan kurang lebih 0,5-1 derajat C dibanding suhu ketiak atau mulut. Tapi kalau orangtua tak pengalaman mengukur lewat dubur, sebaiknya lakukan cara lain. Masalahnya, bisa-bisa dubur anak jadi lecet atau kena iritasi. Terutama bayi.

Sebaiknya, saran Widodo, mengukur suhu tidak dilakukan sehabis makan atau melakukan aktivitas. Melainkan dalam keadaan istirahat, karena pembentukan panas oleh tubuh merupakan hasil metabolisme tubuh.

HANYA GEJALA
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran panas. Banyak yang beranggapan, demam disebabkan infeksi. Padahal, banyak keadaan yang dapat menimbulkan demam. Sementara demam yang berhubungan dengan infeksi paling hanya 29 ­ 52 persen, urai Widodo. Penyakit infeksi yang terbanyak menimbulkan demam adalah infeksi saluran napas akut (ISPA), demam berdarah dengue, demam tifoid, serta malaria (pada daerah endemis). Demam yang terjadi tiba-tiba dan sangat tinggi biasanya disebabkan oleh virus.

Meski begitu, tinggi-rendahnya panas bukan pertanda serius-tidaknya penyakit. Ada penyakit infeksi yang berbahaya tapi panasnya tidak tinggi, misalnya infeksi paru-paru. Ada juga penyakit virus yang tidak berbahaya tapi panasnya tinggi, bisa sampai 40 derajat C. Nah, untuk mengetahui serius-tidaknya penyakit, sebaiknya ke dokter.

Sejak dulu, demam merupakan pertanda adanya gangguan kesehatan sehingga sering menjadi alasan orangtua untuk membawa si kecil ke dokter. Bahkan orangtua kerap menyamakan tingginya demam dengan beratnya penyakit. Padahal, demam sebetulnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh menghadapi infeksi yang masuk. Demam hanyalah gejala, bukan diagnosis, tandas Widodo. Umumnya demam tidak berbahaya,
kecuali demam tinggi.

Suhu tubuh diatur di susunan saraf pusat, yaitu set-point hipotalamus, di mana pembentukan dan pengeluaran panas diatur supaya seimbang. Di tempat dingin, pembentukan panas bertambah, sementara pengeluaran panas berkurang. Begitu pula sebaliknya.

Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set-point. Namun ada pula peninggian suhu tubuh akibat pembentukan panas berlebihan tanpa disertai peningkatan set-point. Misalnya, pada penderita gondok atau keracunan aspirin.

Demam pada bayi dan anak juga berbeda, karena kemampuan meningkatkan set-point yang berbeda. Pada bayi kurang dari 3 bulan, jarang suhu tubuhnya sampai lebih dari 40 derajat C. Sementara bayi kurang dari 2 bulan, lebih sering menunjukkan demam minimal atau tidak demam saat menderita infeksi.

Infeksi serius Streptococcus grup B pada bayi kurang dari 3 bulan, misalnya, lebih ditunjukkan oleh penampakan yang lain dari biasanya. Misalnya, bayi tiba-tiba tidak mau menetek, susah tidur, rewel, atau menangis terus. Pada anak usia lebih dari 3 bulan, makin tinggi suhu makin mungkin disebabkan infeksi serius, misalnya oleh Haemophyllus influenzae yang menyebabkan radang otak. Setelah anak berumur 3 tahun lebih, jarang terjadi radang otak karena ia telah mempunyai kekebalan alami. Pada usia ini, demam sering disebabkan oleh infeksi saluran napas akut atau infeksi virus. Termasuk demam berdarah atau demam tifoid.

OBAT PENURUN PANAS
Untuk mengatasi demam, bisa diberikan obat penurun panas. Sebaiknya hanya diberikan jika suhunya di atas 38,9 derajat C karena di suhu ini fungsi-fungsi tubuh sudah bisa terganggu. Demam dengan kejang (stuip) seringkali juga membuat orangtua cemas sehingga anak diberi obat penurun panas yang berlebihan. Padahal, belum tentu anak perlu obat panas, kata Widodo. Kejang demam sebetulnya tidak terjadi pada semua anak, hanya di bawah 10 persen. Kita harus curiga bisa terjadi pada anak jika ada orang tua atau saudara yang punya riwayat kejang.

Pada anak yang punya bakat kejang, suhu 38,5 atau 39 derajat C saja sudah bisa membuatnya kejang. Pemakaian sendok saat anak stuip sebaiknya juga harus berhati-hati. Yang penting, saat anak stuip, jalan napas harus bebas dari semua benda, seperti makanan. Bisa dengan membersihkan mulut maupun dengan melonggarkan pakaian anak.

Opini di sebagian masyarakat bahwa demam pada anak adalah proses anak menjadi lebih besar dan lebih pintar juga sering menjadi kendala. Karena opini yang salah ini, anak jadi terlambat dibawa ke dokter. Yang juga harus diperhatikan adalah efek obat penurun panas. Apa pun, yang namanya obat pasti ada efek sampingnya, tegas Widodo. Yang sering terjadi adalah terganggunya fungsi lever (hati). Namun selama dosis dan jangka pemberiannya sesuai aturan, tidak berbahaya. Yang berbahaya adalah jika dosisnya kelebihan atau intervalnya terlalu cepat. Interval pemberian obat penurun panas sebaiknya jangan kurang dari 4 jam, meski ada juga jenis obat penurun panas yang interval pemberiannya tidak boleh kurang dari 6 jam.

bila